-->

Ads 720 x 90

Fiksioner Free Blogger Theme Download

Ultimate Anti Hero : Volume 4 - Chapter 4 Part 2

“Mengejutkan sekali. Raphael menderita kekalahan yang memalukan. ”

Dunia bawah di area terdalam labirin yang dia capai.

Menatap medan perang di bawah dari langit, Gabriel <Archangel> yang mengambil tubuh James.

Dalam penglihatannya yang jauh lebih kuat dari manusia, sosok tentara Raphael yang telah menjadi mayat runtuh di medan perang terlihat.

Selain itu kehadiran Raphael yang tiba-tiba menghilang.

Gabriel yakin dari semua fakta di atas.

――Dalam perkembangan yang mengejutkan, manusia telah memusnahkan Raphael dan <Heaven Army> tanpa kekuatan <Evil God User> Kamishiro Homura.

"Jadi ucapan dewa jahat itu tidak sepenuhnya omong kosong."

"Jangan meremehkan manusia terlalu banyak. Itu jika kau tidak ingin kehilangan muka berlebihan.

Sebelum mereka memasuki labirin Eihort.

Dia mengingat kata-kata <The Crawling Chaos> yang muncul di depan mata mereka,

“Karena menjadi seperti ini, …… Aku juga akan mengubah perilakuku.”

Gabriel yang tidak pernah menyilangkan pedang untuk sekali pun melepaskan <Artefak - Excalibur>.

Dia membebaskan kekuatannya sendiri sebagai malaikat.

“- …………!”

Tentara pertahanan nasional tampak waspada.

Saat cahaya bersinar meluap dari tubuh James, dan siluet James yang ada sebagai bayangan di tengah berangsur-angsur berubah bentuk.

Tak lama kemudian, cahaya berhenti dan orang yang melayang di langit bukanlah James.

Itu bukan manusia.

Itu adalah tubuh yang sekitar dua meter secara keseluruhan dengan kilau yang seperti logam perak pucat.

Kedua tangannya dari siku ke depan menjadi pisau besar yang tajam, dengan wajah putih yang tanpa mata, hidung, dan mulut.

Penampilan yang seperti seorang ksatria berbaju zirah itu persis sosok yang diperkuat oleh kekuatan Gabriel.


<Archangel> itu mengubah tubuh James menjadi malaikat dengan kekuatannya sendiri,

"Aku datang, anak-anak manusia."

Gabriel mulai turun perlahan ke tanah neraka.

Serangan pasukan utama musuh yang datang terlalu cepat ini sangat mengguncang pasukan pertahanan nasional Tokyo life sphere.

"Dia, dia datang-!"

"Ini bohong, meskipun kita masih belum mengurus kematian sekutu kita!"

“Jangan panik! Musuh sendirian! Meriam anti-pesawat serang dan SAM! Arahkan mereka semua pada pria itu sendirian dan serang dia dengan semua yang kita punya-! ”

Berbeda dengan tentara pertahanan nasional yang sedang bersiap untuk melarikan diri, komandan Hasad memberikan perintah dengan nada yang kuat.

Seolah-olah pantat mereka ditendang oleh perintah itu, tentara pertahanan nasional mulai menyerang dengan menggunakan fasilitas benteng yang dimiliki oleh para peri dengan panik.

Ya, Mereka melakukannya,

Semua itu berakhir seolah-olah itu wajar saja.

"Tidak, tidak bagus! Peluru dan misil semuanya abis! ”

"Chih"

Hasad yang memegang perintah mendecakkan lidahnya kesal terhadap laporan itu.

(Aku sudah mendengarnya di rapat strategi tapi, jadi ini adalah <Holy Ground> itu ......!)

Berbeda dengan malaikat lain, meskipun status roh <Archangel> turun dari memiliki seseorang yang tidak menjalani pelatihan sebagai <Special Missionary>, karena status roh asli mereka sangat tinggi mereka dapat mempertahankan <Holy Ground> mereka.

Sampai taraf dimana status roh seperti manusia atau peri tidak akan bisa menyentuh <Archangel>.

Tidak, jika itu hanya dalam tingkat menyentuh, maka itu mungkin jika mereka menggunakan bulu malaikat yang tersebar di sekitar kaki mereka seperti apa yang dilakukan Chikori terhadap Raphael sebelum ini.

Tetapi untuk memecahkan <Holy Ground> dan lebih jauh lagi untuk memberikan pukulan tegas yang bisa mengalahkan Gabriel, kemudian berbicara tentang seseorang yang bisa melakukan itu,

―― Hanya ada Sumika sendirian di tempat ini.

Itulah sebabnya Hasad memohon pada Sumika melalui transmisi pikiran.

“<Grim Bullet> ! Apa yang akan kita lakukan sekarang !? Bagaimana seharusnya kita bertindak !? ”

"Komandan Hasad ...... -"

Tetapi Sumika tidak bisa memberikan jawaban atas pertanyaan yang dilontarkan padanya.

Untuk berjaga-jaga jika dia memikirkan berbagai hal demi pertempuran kedua.

Namun penampilan Gabriel terlalu cepat, jauh melebihi prediksinya.

Dia tidak bisa melakukan persiapan sama sekali ..

Penanggulangan yang dia pikirkan sudah sepenuhnya tidak dapat digunakan.

Sekarang setelah itu, hanya ada satu cara untuk mengalahkan Gabriel.

Dalam situasi saat ini, hanya ada satu taktik yang bisa mereka ambil.

“…… Apa yang bisa mengalahkan <Archangel> itu, hanya <Grim Bullet> ku ....... Jadi—, “

Tapi, Sumika tidak bisa mengatakan detail lebih lanjut.

Kenapa, itu karena dia sadar bahwa hal yang akan dia katakan tidak bisa disebut rencana.

Ya, jika mereka akan mengalahkan Gabriel, itu akan melalui tindakan yang seperti mengarahkan sekutu-sekutunya ke lembah yang dalam dan membuat mereka menjatuhkan diri, mengisi lembah itu dengan mayat-mayat mereka sehingga dia bisa menyeberang.

Itu adalah sesuatu yang dia benar-benar tidak bisa katakan dengan keras.

Itu sebabnya dia tidak bisa bicara. Dia tidak berbicara. Tapi――

"Aku mengerti! Dengan kata lain jumlah adalah segalanya di sini, kita semua hanya perlu menyerang dan menahannya! Kemudian kau akan memukulnya dengan <Grim Bullet>! Aku benar-benar mengerti! Apa kalian juga mengerti !? ”

"" "OOOOOoOOoOooo !!!!" ""

Hasad menebak semua pemikiran Sumika dari kesunyiannya dan memberikan perintah itu.

Untuk ini para prajurit pasukan pertahanan nasional mengembalikan semangat mereka dengan raungan yang dipenuhi dengan keinginan kuat.

Suara mereka membuat Sumika merasakan sakit yang seperti hatinya diputar sampai batas.

Itu wajar.

Karena gadis itu mengerti.

Dengan rencana ini, manusia yang tak terhitung banyaknya akan mati.

Mungkin bahkan teman-teman penting Sumika.

Namun, 'tidak ada rencana lain yang bisa dia usulkan dalam situasi saat ini, sekarang setelah Gabriel turun ke tanah, dia bahkan tidak punya waktu untuk berpikir.

"Maafkan aku……-"

Sumika hanya meminta maaf kepada semua orang di tempat ini dengan suara seolah-olah dia memuntahkan darah.

Dan, menuju ini,

"Jangan beri kita wajah seperti itu <Grim Bullet>! Lagipula kita masih bisa bertarung hanya karena kamu ada di sini! ”

"Benar. Bahkan dengan rencana semacam itu, kita bisa melakukannya karena kami percaya bahwa jika itu kamu, kamu pasti akan mengalahkan orang itu. "

Tidak ada yang mengatakan keluhan, mereka menghibur Sumika, beberapa orang dengan suara keras di transmisi pikiran.

Dan kemudian Hasad juga, dia bahkan menunjukkan senyum berani dalam penampilan heroik itu.

"Ini bukan sepertimu. Yang berjuang untuk tetap hidup, adalah tugas orang yang hidup.

Tapi lihat. Aku juga berpikir seperti ini.

Jika tugas orang hidup untuk berjuang demi kelangsungan hidup,



Berjuang bahkan jika kau harus membuang kehidupan yang sangat berharga itu demi melindungi, adalah kebanggaan manusia. ”



“- ……!”

"Jangan biarkan itu menjadi sia-sia. Ketegaran kita ini! "

Keteguhan hati yang tak tergoyahkan mengisi kata-kata Hasad dan yang lainnya.

Tragedi seperti apa yang akan mereka alami karena taktik ini.

Menuju semangat juang mereka yang tidak gagal bahkan ketika mereka mengerti itu, Sumika juga memutuskan dirinya sendiri.

Sejak awal, <Archangel> ini adalah lawan yang dia tidak bisa lakukan sendirian, apa pun yang terjadi.

Bahkan ketika dia bertarung melawan Raphael, dia menyusun banyak rencana sebelum akhirnya dia bisa mengalahkannya dengan kekuatan semua orang yang dia peroleh.

Kemudian,

"――Dimengerti!"

Sama seperti mereka yang percaya padanya, dia juga akan percaya pada mereka.

Tidak ada yang bisa dia lakukan selain itu.

Untuk tekad Sumika ini,

"Kami akan pergi juga!"

"Ya-!"

Chikori dan Lily yang berdiri di sampingnya juga mulai bergerak.

Tujuan mereka adalah titik di mana Gabriel turun. Garis paling depan.

Ke belakang keduanya,

“Chikori-san. Lily! …… Aku akan mengandalkan kalian berdua! ”

Sumika berbicara kepada mereka dengan teriakannya.

Keduanya menerima itu dengan senyum kuat dan lari.

Lalu――

"Akan bahaya jika menembak teman jadi jangan gunakan senjata api! Para penyihir harus mentransmutasikan bulu malaikat ke <Arms> kalian dengan <alkimia sihir>! Kalian yang bukan penyihir, balutkan bulunya dengan perban ke senjatamu dan bertarung! Tidak apa-apa walaupun hanya beberapa detik! Kita akan menyerang wajah datar itu dengan kita semua! ”

"" "OOOOoOooOoOooOooooo ――――――— !!!!" "

Pada saat yang sama Gabriel dengan santai jatuh di medan perang, para prajurit pasukan pertahanan nasional bergerak sekaligus.

Mereka menempelkan bulu malaikat di senjata mereka, tanpa formasi sama sekali, mereka menjadi seperti tsunami dan menyerang Gabriel.

Situasinya adalah satu banding 150.000.

Namun musuh itu adalah <Archangel> yang menyaingi iblis <Demon King>.

Melawannya tidak ada yang lebih unggul daripada jumlah.

Pada saat berikutnya, sesuatu yang mengerikan akan terjadi.

Bahkan saat diyakinkan akan hal itu,

(Aku tidak akan membiarkan ini sia-sia ......! Aku akan menyelesaikan ini dalam satu serangan!)

Sumika tidak mengalihkan matanya.

Dia menyiapkan <Grim Bullet> di kedua tangannya, dia membuka matanya lebar-lebar sehingga dia bahkan lupa berkedip untuk menyelidiki momen instan dari peluang kemenangan.

Melihat aksi dari manusia-manusia tersebut――



"Betapa indahnya, kalian semua."



Gabriel mengeluarkan suara yang terdengar mengagumi dari suatu tempat di wajahnya yang tidak punya mulut.

"Eh?"

“Tidak mempertimbangkan hidupmu sendiri demi orang lain, kamu menentangku. Meskipun tahu bahwa kamu tidak cocok sama sekali, kamu tidak berhenti berjuang bertaruh dengan harapan tipis. Semangat pengorbanan diri itu, adalah emosi yang sangat berharga yang dikasihi Tuhan. ”

Pujian terhadap Gabriel ini tidak bohong.

Dia merasakan dari lubuk hatinya bahwa tindakan manusia itu baik.

Dan kemudian tepat karena alasan itu, perbedaan rasa nilai antara manusia dan malaikat yang tidak cocok menjadi jelas di sini.

"Karena itu ―― Aku akan menyelamatkan kalian semua."

Mengatakan itu, Gabriel berjalan di tanah seolah-olah dia sedang meluncur, dia menyelinap di antara beberapa ratus tentara yang menyerangnya dari depan dengan bulu malaikat yang tertempel di senjata mereka, hanya ketika dia melewati, daging semua orang yang dia lintasi diubah menjadi irisan daging sekitar sepuluh sentimeter masing-masing setelah itu.

"~~~~~~ -!"

"Apa, ini apa. Aku tidak dapat melihat apapun!?"

"U-, oE"

Tontonan mengerikan dari makhluk yang dulunya berbentuk manusia itu berubah menjadi irisan daging membuat orang-orang yang tidak terbiasa dengan medan perang menekan mulut mereka untuk menahan mual mereka.

Tapi,

"Jangan cemas. Aku tidak membunuh mereka. "

Kata-kata Gabriel membuat para prajurit cepat menyadari.

Benjolan daging itu menjadi potongan-potongan kecil.

Salah satu dari mereka tidak meneteskan setetes pun darah.

“Ini, ini ……!”

“Aku hanya [membuka] mereka dengan sihir suci dan membuat mereka tidur pada saat yang sama. Kehidupan kalian semua [manusia yang baik] milik Tuhan. Jiwa yang akan dipercayakan dengan kehormatan menjadi tanah kerajaan Tuhan. Aku tidak akan sia-sia mengotori tanah dunia bawah ini dengan darahmu. Aku bahkan tidak akan menyiksamu dengan sia-sia. … .. <Archangel> Gabriel ini memiliki tanggung jawab, aku akan memimpin kalian semua ke kerajaan Tuhan. ”

Mengatakan itu, kali ini Gabriel mengayunkan lengannya yang menjadi pedang dengan seluruh kekuatannya.

Pada saat yang sama digantungkan keilahian tampak keluar dari tubuhnya.

Pemandangan itu membuat tulang punggung Sumika menggigil.

Itu karena Sumika adalah penyihir yang luar biasa sehingga dia merasakannya.

Itu buruk.



"TIAAARRRAAAPPPPP- !!!!"



Bahkan saat menurunkan dirinya, dia berteriak dengan memeras semua udara di dalam paru-parunya.

Pada saat itu――

Sumika merasa dingin di lehernya.

Itu seperti baja dingin menjilati tengkuknya, rasa dingin yang membuat seluruh tubuhnya bergetar.

Itu adalah bukti bahwa tempat di mana leher Sumika berada sebelumnya benar-benar menjerit,

Sembilan puluh persen dari pasukan tentara pertahanan nasional pada jarak lima ratus meter di sekitar Gabriel yang tidak tiba tepat waktu untuk menurunkan tubuh mereka setelah teriakan Sumika ditebas.

(Hanya dengan satu serangan, lebih dari seribu orang …… -!)

Daging irisan teman-teman mereka yang ditumpuk di depan mata mereka.

Semua orang bergidik menyaksikannya.

Dan kemudian di tengah adegan bencana yang Gabriel buat sendiri,

"Sekarang. Mengikuti tekad itu, memiliki semangat pengorbanan diri yang mulia, kau bisa datang menantangku. Jika jiwamu akan bersinar karena alasan itu, aku tidak akan menyalahkannya dengan tidak hormat. Tunjukkan nilaimu kepada Tuhan hingga sepenuh hati. "

Gabriel merentangkan kedua tangannya yang menjadi pisau setelah mengumumkan itu dengan penuh semangat.

Seolah-olah dia bahkan akan merangkul manusia.

Untuk ini manusia,

"Itu bantuan yang tidak dibutuhkan, memandang rendah kami begitu tinggi dan perkasa seperti itu ...... -!"

Tidak goyah terhadap kehancuran yang dibawa Gabriel, serangan gelombang kedua dimulai.

Musuhnya adalah <Demon King class>.

Tentu saja mereka terbantai dari penghancuran tingkat ini.

Tidak, dia sudah pasti menahan banyak bahkan dengan ini.

Faktanya adalah, tidak satu pun dari orang-orang yang dipotong oleh Gabriel meninggal.

Mereka dipisahkan oleh sihir suci dan hanya tidur.

Bahkan serangan sebelum ini dimana lebih dari seribu orang ditebas, itu hanya sesuatu yang lucu dibandingkan dengan <Megiddo Flame> milik Raphael.

Gabriel masih menahan diri.

Dia bersikap mudah pada mereka.

Lalu, sekarang adalah kesempatan.

Manusia meyakinkan diri mereka seperti itu, semua orang selain mereka yang bisa menggunakan Keterampilan Pahlawan pasti menyerang dilengkapi senjata jarak dekat dan melakukan serangan pengepungan dari 360 derajat Gabriel dengan semua kekuatan mereka.

Tidak peduli berapa banyak pengorbanan yang akan keluar, mereka akan membanjiri dia dengan jumlah dan menciptakan celah untuk <Grim Bullet>.

Perang gesekan dengan serangan bunuh diri kelas satu ini dilakukan dengan tekad itu.

Terhadap pengepungan jumlah umat manusia ini, Gabriel tidak melarikan diri ke langit dan terus berdiri di tanah.

Sama seperti sebelumnya dia bahkan tidak menunjukkan gerakan mengayunkan lengannya.

――Apa yang dia rencanakan.

Ksatria siswa Rozalind Wagner yang berada di gelombang kedua merasa ragu sesaat.

Tapi dia segera menyingkirkan keraguan itu dari pikirannya.

Tidak masalah apa yang akan dilakukan lawan.

Yang harus mereka lakukan adalah menekan Gabriel bahkan untuk beberapa detik.

Maka akan lebih mudah jika musuh hanya berdiri dengan tidak berdaya.

Mereka akan menahannya dengan kesempatan ini.

Mendorong dirinya seperti itu, saat dia melangkah ke jarak lima meter di sekitar Gabriel――

“Eh”

Rozalind melihat pemandangan bidang penglihatannya yang miring.

Gabriel tidak melakukan satu gerakan pun.

Namun demikian, kepala dan anggota kelompok pemimpin pada gelombang kedua yang mendekati Gabriel terputus dari tubuh mereka, runtuh dengan bunyi gedebuk di tanah tanpa mengeluarkan setetes darah.

Mereka semua kehilangan kesadaran tanpa memahami apa yang dilakukan terhadap mereka.

"Roze …… - !?"

Anna yang berlari di belakang Rozalind membuka matanya lebar-lebar untuk pemandangan itu.

Bahkan Anna yang berada di belakang gelombang kedua tidak mengerti apa yang terjadi.

――Apakah Gabriel mengeluarkan penghalang yang menghasilkan tebasan?

Dia tidak mengerti.

Tapi itu berbahaya untuk didekati dengan gegabah.

"Kamu baA, JINggAaNNN!"

Itulah sebabnya Anna menembak dengan cepat dengan senapan mesin membaca di kedua tangannya dari kejauhan.

Kelompok belakang gelombang kedua selain dia juga membuat keputusan yang sama.

Namun, peluru dan sinar sihir yang mereka tembak semuanya tersebar seperti kabut pada lima meter di sekitar Gabriel seperti yang diharapkan.

“Bajingan! Dia meletakkan beberapa penghalang selain <Holy Ground>! ”

Para prajurit mendecakkan lidah mereka dalam situasi ini, tetapi,

"Bohong……"

Anna yang memiliki penglihatan yang baik tentu melihatnya.

Peluru utama yang dia tembak.

Seketika di mana mereka mendekati Gabriel untuk menyerangnya.

Gambaran Gabriel yang tampak seolah-olah dia tidak bergerak kabur, pada saat berikutnya kabut putih berlari di garis tembak dan peluru terpotong menjadi beberapa bagian, dia melihat pemandangan itu.

Iya. Bukan karena Gabriel tidak bergerak.

Keberadaan yang memasuki jangkauannya benar-benar dipotong secara menyeluruh dalam setiap bit satu per satu.

Kecepatan itu jauh lebih cepat daripada peluru, ke tingkat di mana penglihatan manusia tidak mungkin bisa melompat untuk melihat pedang itu.

(Dimensi kecepatannya terlalu berbeda ……! Pria seperti ini, bagaimana kita akan—)

Itu adalah akhir jika dia tertangkap.

Di depan Anna yang gemetar seperti itu, Gabriel mengayunkan pedang di kedua tangannya lagi dalam gerakan besar yang tidak bisa dilihat oleh penglihatan manusia, dan tubuhnya berputar.

Sial.

Tanpa ada waktu untuk menyesali ayunannya sendiri seperti itu,

"Kuh, ha"

Tepat setelah itu, bilah keilahian yang dilepaskan dalam bentuk lingkaran di sekitar Gabriel sekali lagi memangkas sekelilingnya.

Dengan satu serangan itu, gelombang kedua sebagian besar dimusnahkan.

Anna juga memiliki tubuh dan pinggangnya yang ditebas.

Tidak ada rasa sakit.

Tetapi rasa kantuk yang sulit ditolak mencuri kesadaran pengorbanan.

(Maaf ……, Hoshikawa-chan ………… -)

Dan kemudian Anna juga jatuh ke tanah dengan kesadarannya hilang.

Seonggok daging yang menjadi potongan-potongan halus ditumpuk.

Adegan aneh itu membuat ekspresi tentara pertahanan nasional tampak kejang.

Meski begitu,

“Jangan takut-! Serang dia dengan jumlah! Tidak apa-apa bahkan jika kamu hanya mengambil beberapa detik dari waktunya-! "

"" "U, UOOOoOOOOOOO !!!!" ""

Mereka tidak berhenti.

Tidak mundur.

Semua orang mengerti.

Bahwa selama mereka tidak mengalahkan musuh ini sebelum mereka, mereka tidak memiliki masa depan bahkan jika mereka melarikan diri.

Namun, tidak hanya mereka bahkan tidak bisa mendekat kepadanya dalam jarak lima meter, kerusakannya terus meningkat.

Melihat tontonan mengerikan sekutunya, Lily yakin.

Bahwa dengan terus menekan dengan jumlah seperti ini, mereka bahkan tidak bisa menyentuh Gabriel.

Kemudian diperlukan trik.

Itulah sebabnya Lily bekerja sama dengan orang tertentu terlebih dahulu dan maju.

Dan kemudian dia mengaktifkan <Air Raid> miliknya ke Gabriel sekitar lima meter.

Dia menggambar sebuah lengkungan terbang dan melayang tepat di atas Gabriel.

Dari sana,

(Kisaran terbesar <Gae Bolg> ku adalah 150 orang kuat dengan satu serangan! Aku akan menyerangnya dengan satu serangan itu!)



"<Gae Bolg> - !!!!"



150 dorongan sihir berurutan dilepaskan dari tepat di atas Gabriel dalam satu serangan.

Meskipun itu hanya 150 serangan tombak cepat.

Bagi Gabriel yang menunjukkan bagaimana dia menangani penembakan dalam skala beberapa ribu orang, <Gae Bolg> ini bukan ancaman yang terlalu besar.

Itu adalah teknik yang bisa dia pertahankan dengan mudah.

Lily juga mengerti itu.

Itu sebabnya dia tidak membidik Gabriel.

Yang dia tusukkan tombaknya adalah tanah di sekitar Gabriel.

Lapisan luar Tokyo life sphere.

Lapisan yang dibuat menjadi sarang lebah oleh <Gae Bolg> kehilangan kekerasannya dan menyebabkan keruntuhan sekitar lima puluh sentimeter dengan Gabriel sebagai pusatnya.

Di bawah tempat itu ada lubang kabel listrik dan pipa air.

Dan kemudian fenomena dimana dia tiba-tiba kehilangan pijakannya membuat Gabriel menunjukkan celah.

Postur dari <Archangel> itu benar-benar menegang pada saat itu,

"Sekarang!"


Pada pembukaan yang sedikit itu, Ichinotani Chikori yang menunggu di belakang untuk menyesuaikan waktunya dengan Lily terlebih dahulu bergegas menuju Gabriel. Lalu――



"<Meteor Strike> ――― !!!!"



Dia mengayunkan tinjunya yang mencengkeram bulu malaikat.

Kerja sama Lily dan Chikori ini dengan luar biasa menangkap Gabriel, ini adalah serangan pertama umat manusia yang mencapai dirinya.

Tinju Chikori yang menghantam Raphael pasti mengenai Gabriel.

――Seharusnya begitu.

"Tidak mungkin……-"

Chikori membuka matanya lebar-lebar dalam keputusasaan dan suaranya bergetar.

Tanggapan yang kembali pada kepalan tangan Chikori yang mengenai target, adalah umpan balik seperti dia mengenai bumi, perasaan tebal yang sulit untuk diayunkan.

Berbicara tentang perasaan yang tebal dan berat itu, sampai-sampai tinju Chikori yang menabraknya hancur.

"Sungguh luar biasa bagaimana kepalan tangan kecil itu dapat digunakan sampai setinggi ini. Jika kamu melawan Raphael maka dia mungkin tersentak dari serangan itu. Jadi itu mungkin ...... aku Gabriel. Orang yang diizinkan berdiri di sebelah kiri tahta Tuhan. Meskipun kami adalah <Archangel> yang sama, status rohku berbeda dengan Raphael. Kepalan tingkat itu tidak akan mencapai jiwaku. "

Detik berikutnya, Gabriel yang membentangkan sayapnya sekali lagi memutar kedua tangannya dan memotong segala sesuatu di sekitarnya.

Lily, Chikori, dan semua orang lainnya sekaligus.

Meskipun lawan mereka hanya satu orang—

Meskipun dia bahkan tidak berencana untuk menjatuhkan mereka—

Mereka bahkan tidak bisa mendekatinya dengan baik.

Mereka bahkan tidak bisa menyentuhnya.

Tepat ketika mereka berpikir seseorang akhirnya bisa menyentuhnya, bahkan serangan dengan keseluruhan tidak membuat kerusakan apa pun.

Atas kenyataan itu, semua yang selamat mulai merasakan tekanan seolah-olah langit menimpa mereka.

Sumika juga, sama.

Karena gadis itu bijak, dia mengenali bahaya situasi lebih dari siapa pun.

―― Dibandingkan dengan Garbiel, Raphael adalah sesuatu yang lucu, itu keterlaluan.

Betapa mudahnya jika Gabriel seperti Raphael, memegang penghinaan terhadap manusia, menatap mereka, dan menggunakan kekuatannya secara sembrono.

Jika itu masalahnya, mereka juga bisa mencoba untuk menggosok emosinya dengan cara yang salah untuk membuat celah.

Tapi, Gabriel berbeda.

Meskipun <Archangel> ini menahan kekuatan membunuhnya, tapi dia tidak mengecewakannya.

Dia terus-menerus serius, melaksanakan perintah yang diberikan kepadanya dari Tuhan untuk [menyelamatkan manusia].

Dalam dirinya bahkan tidak ada sedikit pemikiran kosong yang tidak perlu ada.

Dengan sungguh-sungguh. Tepat seperti mesin.

Namun karena itu, tidak ada celah yang dibuat. Tidak ada peluang.

Manusia dan malaikat. Perbedaan status keberadaan mereka yang berasal dari perbedaan kemampuan dasar mereka diekspresikan dalam kenyataan.

(……Dalam situasi ini)

Mereka semua akan dikalahkan, tanpa mencapai apa pun.

Sumika merasakan ketidaksabaran yang luar biasa.

Jika pengorbanan hanya akan meningkat secara tidak masuk akal pada tingkat ini, seharusnya dia tidak keluar untuk bergerak.

Dia menjadi tahanan karena kesembronoan seperti itu.

Itu pada saat seperti itu.

"――- !?"

Gerakan Gabriel yang melangkah maju menuju kekuatan yang masih hidup yang dilanda ketakutan secara tidak wajar maju.

Alasannya adalah—

"Aku mendapatkanmu……!"

Di kaki Gabriel.

Kaki kiri Gabriel, Chikori yang kehilangan semua yang ada di bawah tubuhnya menempel hanya dengan lengannya.

(Begitu ya! Keterampilan Pahlawan Chikori-san ……!)

Sumika ingat.

Roh pahlawan yang dikontraknya, legenda <Depraved Monk> Musashibou Benkei.

Pahlawan itu terus bertarung sampai tidak ada satu pun dari hidupnya yang tersisa, ia akhirnya menemui ajalnya dengan masih berdiri.

Kontraktor Musashibou Benkei mereproduksi legenda itu ――<Standing Death>sebagai Keterampilan Pahlawan.

Jadi untuk berbicara, dia mampu mempertahankan kesadarannya dan terus berjuang selama dia belum mati.

Karena Keterampilan Pahlawan itu, kantuk karena sihir suci Gabriel tidak efektif melawan Chikori.

Dia memegang kaki Gabriel hanya dengan kekuatan lengannya.

Lalu,

"Sekarang! Pegang dia untukkuuuuuu! ”

““ “UAAaAAAAAAAAAAAAAAAAAAA !!!!” ““

Menyamai tindakan Chikori ini, Hasad memberikan perintah dan para prajurit mulai bergerak sekaligus.

Mereka sudah tidak menggunakan senjata atau apa pun.

Dengan kedua tangan yang dibalut bulu malaikat, mereka menjepit Gabriel.

Sama seperti lebah madu yang sedang menghancurkan sampai mati sebuah lebah yang memasuki sarang mereka.

Dan kemudian sambil berpegangan pada Gabriel, Hasad berteriak.

“NONA–! AYO-!!"

Kalahkan ancaman ini dengan <Grim Bullet>, bersama mereka semua.

"-――――!"

Sumika tidak ragu setelah sejauh ini.

Semua orang meninggalkan dirinya untuk membuat kesempatan ini baginya.

Menjadi satu-satunya yang ragu setelah selarut ini dan kemudian menyia-nyiakan kesempatan yang Chikori dan yang lainnya raih dalam keputusasaan yang mematikan, Sumika tidak sebodoh itu.

Dia sudah menarik pelatuk dua pistol yang telah selesai memuat peluru bull,

"<Grim Bu――"



"Aku mengerti. Jadi kamu adalah satu-satunya <Evil God User> yang mengalahkan Raphael. ”



Persis seperti bingkai yang tiba-tiba didorong ke dalam film yang berada di tengah-tengah pemutaran, di depan matanya tanpa peringatan sama sekali, keberadaan wajah datar putih muncul dalam kisaran di mana napas mereka bisa dirasakan membuatnya tercengang, semua pemikirannya membeku.

Dan kemudian pada saat itu, pertempuran diputuskan dalam bentuk di mana hasilnya tidak dapat ditarik kembali.

Dengan bunyi gedebuk, kedua tangan Sumika yang hampir menembak <Grim Bullet> jatuh ke tanah.

Selanjutnya,

“Ku, a. AAAAAAAAAAAAAAAA !!!! ”

―― Berbeda dengan semuanya sampai sekarang, itu disertai dengan rasa sakit yang hebat dan perdarahan.

Gabriel memberi tahu dengan suara acuh tak acuh kepada Sumika yang mengerang kesakitan.

“Berjuang dengan semangat pengorbanan diri untuk orang lain. Tindakan seperti itu menyenangkan Tuhan, namun memohon bantuan kepada dewa jahat berbeda. Itu adalah tindakan yang sangat keji. …… O <Evil God User> yang tidak berpengalaman. Kehormatan menjadi tanah kerajaan Tuhan sia-sia bagimu. Kamu dapat memenuhi tujuanmu di tempat ini. "

Dan kemudian malaikat itu mengangkat lengan pedangnya tanpa ampun.

Demi memotong leher si bodoh yang mengandalkan dewa jahat, yang lain <Evil God User>.

"Nona!"

"Pemimpin-!?"

Bahkan berteriak, tidak ada yang akan datang tepat waktu untuk membantu.

Tidak mungkin mereka berhasil.

Karena bahkan mengikuti lintasan pedang itu, adalah sesuatu yang mustahil bagi mereka.

Karena itu,

(Maaf, semuanya ……, Homura-san …… -)

Sambil meneteskan air mata dari ketidakmampuannya sendiri, Sumika memutuskan sendiri tentang akhir hidupnya sendiri dan menutup matanya.

Tapi――

(Eh?)

Bahkan setelah menunggu, sensasi dingin dari pisau di tengkuknya tidak datang.

Meskipun pedang Gabriel memiliki kecepatan yang tidak bisa diikuti mata.

Kenapa? Ketika Sumika membuka matanya memikirkan itu,

Dia melihat crimson berkibar di dalam pandangannya yang kecil. Lalu,

"Kesedihan yang bagus. Bukankah ini kekalahan total. Menyedihkan. ”

Telinganya mendengar komentar tumpul dari gadis itu.

Sumika tahu suara itu.

Tidak mungkin dia salah mengira suara itu.

Alasannya adalah karena suara itu, adalah harapan bagi umat manusia.

Sumika mengangkat kelopak matanya dengan tiba-tiba,

"Vel, san ……!"

Dia memanggil namanya. Nama avatar <Liber Legis>, berdiri di antara Sumika dan Gabriel, penghalang polyhedron yang seperti berlian hitam menghalangi tebasan Gabriel.


Related Posts

Subscribe Our Newsletter